Sabtu, 09 Januari 2021

Hidup segan mati tak mau

 Kehidupan ku serasa semakin meruncing sulit untuk ku. Teringat masa-masa sebelum seperti ini khususnya saat semua tanggung jawab orang tua ku diserahkan kesuami ku melalui lafadz ijab kabul. Bagaimana aku tidak merasa seperti itu sedangkan semua keinginan ku yang sebelumnya dipenuhi oleh orang tua ku sekarang selalu diabaikan oleh suamiku walaupun cuma satu jenis yang bahkan jika dipenuhi bukan aku saja yang menikmati. Diri semakin tersiksa jika ingin rasanya pulang keorang tua sebentar untuk menenangkan diri tidak dibolehkan nya sedangkan tetap mengikuti nya tanpa diperhatikan nya padahal bukan untuk ku saja tetapi untuk semua kebaikan. Ingin rasanya kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhan ku dan mengobati sakitku karena tidak boleh berobat dengan berjumpa orang tua juga tidak diperbolehkan. Apakah yang dibolehkan nya aku tetap sakit disamping anak-anak ku sampai aku mati. Aku takut mati karena aku sadar aku belum pantas untuk masuk surga dan aku tetap takut masuk neraka. Ya Allah...