Minggu, 01 September 2019

Suami, kita pisah atau aku bertahan

Semua kini berubah 360° dari pandanganku dahulu jika aku memutuskan bertahan mulai awal.  Karena dahulu saat suamiku mendekatiku sebagai hubungan lebih dari pada seorang teman,  dia tidak perokok dan sudah bekerja 2 tahun sebagai security PT ternama. Tetapi inilah awal aku berfikir untuk berpisah atau bertahan.  Berpisah, aku takut beresiko dan bertahan aku malu karena hubungan pacaran kami sudah tidaklah sehat.  Aku memutuskan bertahan dan menunggu ikrar izab kabul darinya. Setelan menikah dan saat itu aku masih kerja disebuah Farmasi padahal aku S. Sos...tidak mengapa asalkan aku bisa mengutip rizeki Allah SWT untukku.  Dan pada saat kami bwrdua kerja disebuah kota di Riau bertempat tinggal dikontrakkan, jauh dari ortunya dan jauh dari ortuku. Saat mamakku datang mengunjungiku, alu meminta dia tinggal untukku karena kerinduanku belum terobati setelah izab kabul aku langsung dibawa pulang kerumah mertuaku sebelum kembali kekontrakan. Disaat itu mamakku mengetahui statusku untuk pisah atau bertahan dari suamiku karena sifat dan sikapnya mulai terlihat yg selama hubungan dia tutupi dengan rapi. Tetapi ntah kenapa dari awal aku berhubungan dengannya disaat rasa ingin pisah dengannya ada beberapa sikap humorisnya yang membuat aku bertahan hingga sekarang. Ya sekarang dia tidak bekerja sebagai security lagi karena dipecat akibat dia menyalahgunakan obat dan itu ternyata sia mulai saat kami sudah menikah dan iya perokok maniak serta egois serta arogannya padaku semua sudah ia perlihatkan dan lakukan terhadapku. Pantas uang belanja wajib serta mahar dan uang nafkah bisa dikatakan dia tidak memberikannya kepadaku karena saat ia memberikannya dengan berselang waktu ia memintanya kembali. Kami sudah memiliki dua puteri Mei yang cantik, mertua yang baik saat kami masih menumpang tinggal sejak 4 tahun silam hingga sekarang. Aku tidak tahu dibelakang yang jelas didepan mertua serta saudara iparku baik. Itulah yang membuatku bertahan raga untuk tetap bersama suamiku walaupun untuk kata, aku sudah sering berucap walaupun berjangka. "Jika ayah seperti itu, akan aku tinggal" karena dia sudah durhaka dengan mamak kandungku ya hanya dengan mamakku.  Ya walaupun dia ramai bicaranya tetapi dia segalanya untukku. Karenamu juga suamiku... Aku masih bergantung kepada ortuku yg sekarang masih berada di 0 kembali. Mereka masih kesulitan dan karenamu aku terpaksa menambah kesulitannya lagi.  Ya ALLAHuyarabbi... Berilah kemudahan untuk mereke mengutip rezeki mereka dan rezeki kami,  berilah kesehatan supaya kami bisa memudahkannya setelah hambamu ini selalu menyulitkannya,  lindungilah dari segala mara bahaya selama menjalani ujiannya didunia yang sangat fana ini dimanapun mereka berada. Aamiin... Aamiin... Aamiin... Yarabbal alaamiin... 😭😭😭