Indah terlihat cemberut setelah mendengar candaan
teman genknya kalau cowok yang datang
dirumahnya itu adiknya, karena cowok tersebut terlihat banget kalau usianya
lebih muda dari Indah. Di genknya tersebut ada Sany si cewek tomboy diantara
anggotanya tapi terkenal feminimnya, Rahel dengan kata-kata yang selembut
sutra, Puspa si jenius dan terakhir Fitra si cewek yang paling gaul dan manja
tapi Cuma hanya dengan kekasihnya.
“Hey...jangan sampai
kelipat gitu donk,In...wajahnya. kami kan Cuma bercanda...ya kan girls?”kata
Fitra yang disertai jawaban kort suara yang lainnya.
“Yuhuuuu!”
“Biarin...kalau nggak
dilipatin sama aja...nggak ada bedanya. Toh
nggak bikin wajah cantik, kalian sich…tega bener..”
Jawab Indah ngasal.
“Emang siapa cowok
bronies yang datang kerumah loe waktu itu, In?”Tanya Sani
“Ada dech...mau tau aja
sich keleinnnn, ne....”Jawab Indah dan beranjak ngeloyor keluar kelas.
“woy,woyy, wooyy...mau
kemana?
“mauuuuu kekantiiiin,
byebye girls”.
“ikuuuuttt.....
Mereka jalan berbarengan seperti orang-orang yang lagi
demonstrasi. He,he,he...di dalam kantin semua terdiam karena masing-masing
langsung pada langsung
makan berbagai kue yang
telah disediakan oleh bu kantin, maklum mungkin kelaperan
setelah debat
serta menyidang si Indah tadi sekalian emang miss-miss kantin.
Jika dipikir-pikir lagi indah
tidak tahu mengapa dia bisa memilih dan menerima ungkapan Gio untuk Indah
menjadi pacarnya yang usianya lebih mudah dari Indah, padahal banyak pilihan yang pasti yang berusia
lebih tua darinya. Lagipula apalah
yang
sebenarnya yang dia pikirkan waktu itu, apakah karena terlalu lama ngejomblowati? padahal menurutnya ngejomblowati
lebih seru dibandingkan punya pacar saat berdebat dengan genknya tempo hari. Bebas berteman dengan
cowok manapun nggak kepikiran ini itu. Have funlah....
Tetapi pada kenyataannya sudah jadian tu, dan Indah menjalani
kisah cintanya dengan apa adanya dan separuh hatinya saja. Tetapi lama kelamaan
hubungan mereka
terlihat membaik dan meningkat
karena Indah ternyata
bisa in love juga dikarenakan perhatian Gio yang
begitu kuat terhadap dirinya dan bersifat
dewasa.
Tetapi lama kelamaan Gio yang sudah dikenal Sabar, Perhatian dan dewasa
berubah menjadi selalu berucap kasar seakan-akan telah merasakan bosan karena
mungkin sudah terlalu lama hubungannya dengan Indah.
Indah juga tidak mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirinya yang jelas Indah tidak bisa menetapkan keinginan yang sesungguhnya. Walaupun pada kenyataannya dia telah memilih Gio sebagai kekasihnya dikarenakan ketidakpastian Bram padanya. Indah juga nggak bisa berpikir dengan tetap saat hal yang berkaitan dengan Bram terdengar olehnya. Dan hal ini membuatnya plin-plan.
Indah juga tidak mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirinya yang jelas Indah tidak bisa menetapkan keinginan yang sesungguhnya. Walaupun pada kenyataannya dia telah memilih Gio sebagai kekasihnya dikarenakan ketidakpastian Bram padanya. Indah juga nggak bisa berpikir dengan tetap saat hal yang berkaitan dengan Bram terdengar olehnya. Dan hal ini membuatnya plin-plan.