Minggu, 11 Maret 2012

BRONIES ITU KEKASIHKU

            Indah terlihat cemberut setelah mendengar candaan teman genknya kalau  cowok yang datang dirumahnya itu adiknya, karena cowok tersebut terlihat banget kalau usianya lebih muda dari Indah. Di genknya tersebut ada Sany si cewek tomboy diantara anggotanya tapi terkenal feminimnya, Rahel dengan kata-kata yang selembut sutra, Puspa si jenius dan terakhir Fitra si cewek yang paling gaul dan manja tapi Cuma hanya dengan kekasihnya.
“Hey...jangan sampai kelipat gitu donk,In...wajahnya. kami kan Cuma bercanda...ya kan girls?”kata Fitra yang disertai jawaban kort suara yang lainnya.
“Yuhuuuu!”
“Biarin...kalau nggak dilipatin sama aja...nggak ada bedanya. Toh nggak bikin wajah cantik, kalian sich…tega bener..” Jawab Indah ngasal.
“Emang siapa cowok bronies yang datang kerumah loe waktu itu, In?”Tanya Sani
“Ada dech...mau tau aja sich keleinnnn, ne....”Jawab Indah dan beranjak ngeloyor keluar kelas.
“woy,woyy, wooyy...mau kemana?
“mauuuuu kekantiiiin, byebye girls”.
“ikuuuuttt.....
            Mereka jalan berbarengan seperti orang-orang yang lagi demonstrasi. He,he,he...di dalam kantin semua terdiam karena masing-masing langsung pada langsung makan berbagai kue yang telah disediakan oleh bu kantin, maklum mungkin kelaperan setelah debat serta menyidang si Indah tadi sekalian emang miss-miss kantin.
            Jika dipikir-pikir lagi indah tidak tahu mengapa dia bisa memilih dan menerima ungkapan Gio untuk Indah menjadi pacarnya yang usianya lebih mudah dari Indah, padahal banyak pilihan yang pasti yang berusia lebih tua darinya. Lagipula apalah yang sebenarnya yang dia pikirkan waktu itu, apakah karena terlalu lama ngejomblowati? padahal menurutnya ngejomblowati lebih seru dibandingkan punya pacar saat berdebat dengan genknya tempo hari. Bebas berteman dengan cowok manapun nggak kepikiran ini itu. Have funlah....
            Tetapi pada kenyataannya sudah jadian tu, dan Indah menjalani kisah cintanya dengan apa adanya dan separuh hatinya saja. Tetapi lama kelamaan hubungan mereka terlihat membaik dan meningkat karena Indah ternyata bisa in love juga dikarenakan perhatian Gio yang begitu kuat terhadap dirinya dan bersifat dewasa.
            Tetapi lama kelamaan Gio yang sudah dikenal Sabar, Perhatian dan dewasa berubah menjadi selalu berucap kasar seakan-akan telah merasakan bosan karena mungkin sudah terlalu lama hubungannya dengan Indah.
            Indah juga tidak mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirinya yang jelas Indah tidak bisa menetapkan keinginan yang sesungguhnya. Walaupun pada kenyataannya dia telah memilih Gio sebagai kekasihnya dikarenakan ketidakpastian Bram padanya. Indah juga nggak bisa berpikir dengan tetap saat hal yang berkaitan dengan Bram terdengar olehnya. Dan hal ini membuatnya plin-plan.